Senin, 12 Oktober 2015

Makalah lengkap masa bayi



Tugas Makalah : Psikologi Perkembangan

MASA BAYI

DI SUSUN OLEH :

DASRUN (14010101088)
DEDET SUKJAN SABARA (14010101090)
ZULKIFLY DAVID (14010101091)

FAKULTAS TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
TAHUN
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
 Psikologi perkembangan disebut juga psikologi genetik yaitu ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan jiwa dan jasmani. Didalam psikologi perkembangan, antara jiwa dan jasmani yang biasa juga disebut psiko dan soma merupakan satu kesatuan yang bulat. Jadi perkembangan dalam psikologi perkembangan meliputi juga jasmani.[1]
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli lingkungan. [2]

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan masa bayi?
2.      Apa saja ciri-ciri perkembangan masa bayi?
3.      Apa sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi?
4.      Apa saja bahaya-bahaya selama perkembangan masa bayi?




BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN MASA BAYI
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya terdapat  persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24  bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan mulailah masa kanak-kanak.[3]
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara beraangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri.[4]

B.       CIRI-CIRI PERKEMBANGAN MASA BAYI
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, baik sejak dalam kandungan maupun setelah lahir. Dalam proses terjadinya perubahan baik dari fisiologi maupun psikologis, perubahan tersebut bersifat kualitatif dan kuantitatif. Oleh karena itu perkembangan tidak pernah statis dari saat perubahan hingga akhirnya perkembangan berakhir (kematian).
J.P. Chanplin mengatakan bahwa perkembangan adalah proses perubahan dan kematangan prilaku pada individu sebelum kelahiran maupun setelah kelahirannya. Proses tersebut bersifat individu dari mulai masa konsepsi sampai akhir hidupnya, dan akan menentukan  tingkah laku yang mana dan apa yang akan diaktualisasi dan dimanifestasi.[5]
                                
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
Ø  Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
Ø  Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
Ø  Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus(kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak – gerikkanak – kanak dan perilaku impulsif).
Ø  Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkem bangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)[6]
Perkembangan yang penting pada usia bayi antara lain :                
1.        Perkembangan Fisik
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum jelas, lidahnya dapat merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta sistem motorik merekapun sudah cukup berkembang. Bayi yang baru lahir juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang diturunkan secara genetik yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam menghadapi lingkungan (survival).
·           Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi
Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan 3000 gram dan panjang badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan untuk berbagai bagian tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai kira-kira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam tahun pertama badan bayyi tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.
·           Refleks
Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan kemampuan-kemampuan tertentu antara lain berupa refleks. Seorang bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera menahan nafas dan menutup tenggorokannya  jika dimasukan kedalam air.
Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat otomatis dan tidak dibawah kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya ransangan tertentu, yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan sebelum ada proses pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap; seorang bayi akan mengisap setiap barang (benda) yang ditempatkan di mulutnya. Refleks memungkin seorang bayi untuk mendapat makanan sebelum ia belajar mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Jika seorang bayi yang baru lahir disentuh pipi atau sudut bibirnya, maka ia akan menggerakkan kepalanya kearah sentuhan untuk mencari sesuatu yang dapat di isap. Ini disebut refleks mencari (rooting refleks). Kedua refleks masa meonatus masa ini akan hilang pada bayi pada usia 3 atau 4 bulan, karena menatus sudah mampu menyusu secara aktif.
·      Siklus kegiatan bayi
Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua pertiga harinya dipakai untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa waktu dan mereka tidak tidur panjang antara jam 10 malam sampai pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan hanya tenang sekitar 30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari dan buang air besar 3-7 kali sehari. Pada usia 1 bulan barulah mereka lebih tidur di waktu malam. Pada bulan keempat barulah pola tidur mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah jam tidur mereka masih lebih tinggi yaitu tidur panjang di waktu malam dan lebih aktif serta terjaga di waktu siang.
Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli perkembangan membagi keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi yaitu :
1.      Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya teratur, tidak bersuara, dan tidak berespon terhadap ransangan dari luar.
2.      Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin sedikit berbunyi, ritme nafas teratur atau tidak teratur.
3.      Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan, matanya tertutup namun kelopaknya mungkin berkedip-kedip, pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suara-suara mendesah atau mengelu.
4.      Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-gerakan hanya sedikit dan bayi lebih banya bersuara.
5.      Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap bayinya sudah bangun, mata bayi terbuka dan tatapannya terang ia melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak rewel, kulitnya agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika bayi tegang.
6.      Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi yang sudah lebih tua dan jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada sesuatu seperti  suara atau rangsangan cahaya.
7.      Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga tetapi tidak bereaksi kepada rangsangan dari luar. Contoh, ketika bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu menangis bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.
·           Perkembangan motorik bayi
Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang berkaitan dengan otot-otot besar yang dipergunakan untuk menggerakan lengan atau untuk berjalan dan berkembang, motorik halus yang berkitan dengan gerakan-gerakan halus seperti keterampilan jari tangan.
·           Perkembangan otak
Selagi seorang bayi menangis, tersenyum atau mengerutkan dahinya, menggoyang-goyangkan benda yang digenggamnya ‘berbicara’ dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi pula perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu, pada saat lahir seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun sel syaraf.[7]

2.        Perkembangan Emosi Dan Sosial
Perkembangan emosi dan sosial merupakan dasar perkembangan kepribadian kelak. Emosi yang kehadiarannya jauh lebih awal dari kemampuan berbahasa maupun kemampuan kognitif anak merupakan alat untuk berkomunikasi pada masa bayi. Hubungan emosional yang dibentuk oleh bayi selama masa ini dengan orang-orang yang dekat dengannyalah yang akan mempengaruhi cara ia berinteraksi dengan orang lain dimasa yang akan datang. Pengalaman sosial pada masa dini adalah pengalaman terpenting dan masa bayi adalah periode peka untuk perkembangan kepribadian.
Ø  Emosi bayi
Hasil penelitian Izard (1980), menunjukan bahwa berbagai emosi muncul diberbagai kesempatan pada dua tahun pertama kehidupan anak. Beberapa saat setelah kelahiran, bayi dapat menunjukan minat, sedih, muak, dan tersenyum.
Ø  Sosial bayi
Perkembangan sosial bayi dimulai dengan adanya hubungan antara anak (dimulai sejak lahir) dengan anggota keluarga (terutama orang tua). Dalam sistem keluarga inilah pengalaman yang terpenting dirasakan oleh anak  yaitu terjadinya proses kelekatan (attachment), dan kelekatan itu bersifat kelekatan secara emosional.
                                           
C.      SEBAB-SEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PADA MASA BAYI
1.      Kesehatan yang buruk
Bayi yang memiliki kesehatan buruk, baik sementara atau kritis, tidak merasa normal sehingga cenderung rewel dan mudah marah. Kondisi ini tidak memungkinkan bayi akan merasa bahagia.
2.      Tumbuhnya gigi
Tumbuhnya gigi menimbulkan rasa yang tidak enak. Secara berkala, adakalanya benar-benar menyebabkan rasa sakit.
3.      Keinginan mandiri
Dengan meningkatnya pengendalian terhadap tubuh, kenanyakan bayi menolak bantuan orang-orang lain dan campur tangan pada saat mereka mencoba untuk mandiri.
4.      Meningkatnya kebutuhan kasih sayang
Dengan bertambah lamanya waktu jaga bayi menghendaki perhatian lebih dari orang-orang. Kalau orang tua atau pengasuh lain tidak dapat memenuhinya maka bayi menjadi marah dan rewel.
5.      Kecewa pada orang tua
Pada saat bayi memasuki tahun kedua, tidak jarang orang tua yang agak kecewa dengan peran mereka sebagai orang tua, terutama mereka yang sebelumnya sangat mengagunggkan peran itu. Kekecewaan ini diungkapkan dalam kurang hangatnya hubungan dengan si bayi.
6.      Permulaan disiplin
Setelah bayi berusia setahun banyak orang tua menganggap bahwa sudah waktunya untuk memulai disiplin. Usaha menanamkan disiplin biasanya dimulai dengan menepuk, memukul, kata-kata keras dan ekspresi wajah yang marah.
7.      Meningkatnya kebencian antar saudara
Banyak anak yang mulanya menganggap adik bayinya sebagai “boneka yang manis” sekarang menganggapnya sebagai pengganggu terutama kalau mereka diharapkan untuk membantu merawatnya atau kalau adik bayinya mengambil milik kakaknya dan seringkali merusak.[8]

D.      BAHAYA-BAHAYA DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.

1. Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.
1.   Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
2.   Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.
      3.   Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang d ulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.
4.   Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
5.   Kurangnya gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.
6.   Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.

2. Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1.      Bahaya dalam berbicara
Kelambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan dalam pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).
2.      Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan  perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
·         Kurangnya kasih sayang
·         Tekanan
·         Terlampau banyak kasih sayang
·         Emosi yang kuat

3.      Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat mempengaruhi  perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan pengasuh asing.
4.      Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
5.      Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.
6.      Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam memainkannya.[9]















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya terdapat  persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24  bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan mulailah masa kanak-kanak.
Ciri-ciri perkembangan umum masa bayi :
1.        Terjadinya perubahan dalam aspek
2.        Terjadinya perubahan dalam proporsi
3.        Lenyapnya tanda – tanda yang lama
4.        Diperolehnya tanda – tanda yang baru  

Sebab-sebab ketidakbahagiaan pada masa bayi :
1.        Kesehatan yang buruk
2.        Tumbuhnya gigi
3.        Keinginan mandiri
4.        Meningkatnya kebutuhan kasih sayang
5.        Kecewa pada orang tua
6.        Permulaan disiplin
7.        Meningkatnya kebencian antar saudara
Bahaya-bahaya dalam perkembangan masa bayi :
1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Arsyad H. Psikologi perkembangan. (Kendari ; 2007)
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA)
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011)
Machmud Hadi, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010)










[1] Drs. H. ARSYAD. H. ANWAR. Psikologi perkembangan. (Kendari ; 2007) hal 1.
[2] Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011),hal.169
[3] Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010) hal 71-72.
[4] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA) hal 76.
[5] Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010) hal 14-15.
[6] Yusuf LN, H. Syamsu, Dr., M.pd. 2006. Psikoogi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT  Remaja Rosdakarya.
[7] Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari ; CV SHADRA, 2010) hal 72-84
[8] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA) hal 102
[9] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta ; ERLANGGA) hal 95-100

2 komentar: